Halaman

Selasa, 15 Desember 2015

LAPORAN GO-6 CERMIN CEKUNG



 LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH
GELOMBANG DAN OPTIK
“CERMIN CEKUNG




Disusun oleh :
Kelompok 6
1.      Yasinta Kuswinarto                      (13030654058)
2.      Deviana Eka R. S.                         (13030654066)
3.      Wiwik Jumiati                               (13030654076)
4.      Putri Irawati                                  (13030654080)

PRODI PENDIDIKAN IPA B 2013
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2015



Cermin Cekung
Abstrak
Percobaan yang dilakukan pada tanggal 19 November 2015 yang berjudul “Cermin Cekung ” di Laboratorium IPA Universitas Negeri Surabaya bertujuan untuk menentukan pengaruh jarak benda terhadap jarak fokus pada cermin cekung. Metode yang digunakan adalah meletakkan cermin cekung dengan penumpu di ujung papan lintasan dan meletakkan lilin di depan cermin cekung dengan jarak tertentu. Kemudian menangkap bayangan pada papan serta mengukur jarak bayangannya. Setelah itu menghitung jarak fokusnya dan mengulangi percobaan sebanyak 10 kali dengan jarak benda yang berbeda. Hasil percobaan kami menunjukkan jarak benda terhadap cermin cekung berpengaruh pada jarak bayangan yang dihasilkan. Sesuai dengan hipotesis kami, bahwa semakin besar jarak benda maka semakin kecil jarak bayangan dan jarak fokus akan tetap. Namun dalam percobaan kami, diperoleh jarak fokus rata-rata sebesar 4,99 cm dengan ketidakpastian 36,54% dan taraf ketelitian sebesar 63,46%. Hasil ini memiliki selisih 0,1 cm dengan jarak fokus secara teori yakni 5 cm.  Hal ini dikarenakan kurang telitinya praktikan dalam mengamati jarak bayangan sehingga pengukuran jarak bayangan kurang valid serta dalam menghitung fokus bayangan dimana terdapat pembulatan angka pada hasil perhitungan.
Kata Kunci : cermin cekung, jarak benda, jarak bayangan, jarak fokus



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pada saat kita atau benda-benda lain  berada di depan permukaan yang memantulkan cahaya, kita dapat mengamati bayangan yang dihasilkan oleh permukaan yang memantulkan cahaya tersebut. Benda yang permukaannya dapat memantulkan cahaya disebut cermin. Pemantulan pada suatu permukaan benda memiliki dua jenis sinar, yaitu sinar datang dan sinar pantul.  Ada tiga jenis cermin,  salah satu dari ketiga jenis cermin tersebut adalah cermin cekung. Cermin cekung adalah cermin yang permukaannya cekung berbentuk irisan bola yang bagian dalamnya memantulkan keseluruhan cahaya yang diterimanya.
Ketika kita meletakkan sebuah benda dengan jarak yang lebih besar dari titik fokus cermin cekung, bayangan benda yang terjadi selalu nyata karena merupakan perpotongan langsung sinar-sinar pantulnya (di depan cermin cekung). Akan tetapi, ketika benda kita letakkan pada jarak di antara titik fokus dan cermin, kita akan mendapatkan bayangan di belakang cermin cekung (maya), diperbesar, dan tegak (Risal, 2013).
Ketika sebuah benda diletakkan didepan cermin cekung maka akan dihasilkan suatu bayangan dari benda tersebut. Jarak benda dengan cermin dapat mempengaruhi jarak bayangan yang dihasilkan serta jarak fokusnya. Untuk membuktikannya dilakukan percobaan “Cermin Cekung” untuk menentukan jarak bayangan dan jarak fokus cermin cekung dengan memanipulasi jarak bendanya.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat diambil suatu rumusan masalah yaitu “Bagaimana pengaruh jarak benda terhadap jarak fokus pada cermin cekung ?


C.    Tujuan
Adapun tujuan dari rumusan masalah diatas adalah :
“Menentukan pengaruh jarak benda terhadap jarak fokus pada cermin cekung

D.    Hipotesis
Adapaun hipotesis dalam percobaan ini adalah “Semakin besar jarak benda maka semakin kecil jarak bayangan dan fokusnya akan tetap”




BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.    Cermin Cekung
Salah satu jenis cermin yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah cermin cekung. Cermin cekung adalah cermin yang bentuknya lengkung, dimana permukaan cermin yang memantulkan cahaya, melengkung ke belakang. Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan nyata atau maya. Cermin cekung bersifat konvergen, yaitu bersifat mengumpulkan sinar. Berkas sinar  sejajar sumbu utama dipantulkan mengumpul pada satu titik yang dinamakan titik fokus. Cermin cekung di sebut juga cermin konkaf atau cermin positif.
Salah satu penerapan dari cermin cekung digunakan pada lampu senter dan lampu depan mobil. Penggunaan cermin cekung pada lampu senter ataupun lampu depan mobil untuk memparalelkan cahaya sehingga semua cahaya dapat bergerak lurus ke depan. Jika kaca penutup depan lampu senter dibuka, dan melepaskan cermin cekung maka cahaya senter yang dihasilkan melebar ke semua arah dan tidak dapat menerangi benda atau permukaan jalan pada jarak jauh.
Gambar 2.1 Bagian-bagian Cermin Cekung
Keterangan :
a.       P                 : Titik pusat kelengkungan cermin.
b.      F                 : Titik fokus.
c.       O                 : Titik pusat permukaan cermin.
d.      OF              : Jarak fokus, panjangnya ½ jari-jari kelengkungan  cermin,
e.       OP              : Sumbu utama
f.       R1, R2, R3    : Ruang di depan cermin.
g.      R4                : Ruang di belakang cermin.

B.     Titik Fokus Cermin Cekung
Jika permukaan cermin cekung yang memantulkan cahaya dihadapkan pada benda yang sangat jauh misalnya matahari, maka berkas cahaya yang dipancarkan matahari akan sejajar dengan sumbu utama cermin cekung. Sumbu utama adalah garis khayal yang tegak lurus dengan bagian tengah permukaan cermin cekung.
Ketika menumbuk permukaan cermin cekung, masing-masing berkas cahaya atau sinar cahaya mematuhi hukum pemantulan cahaya. Di antara sinar datang dan sinar pantul terdapat garis normal yang tegak lurus dengan permukaan cermin yang dilalui sinar cahaya, tetapi garis normal tidak digambarkan. Sudut antara sinar datang dengan garis normal sama dengan sudut antara sinar pantul dengan garis normal. Berbeda dengan cermin datar yang mempunyai permukaan datar sehingga semua garis normal searah, pada cermin cekung garis normal tidak searah karena permukaan cermin cekung melengkung dan tidak datar. Semua sinar pantul tersebut berpotongan pada satu titik yang berhimpit dengan sumbu utama yang dinamakan titik fokus (F). Dengan kata lain, titik fokus merupakan titik bayangan dari benda yang berjarak sangat jauh dari permukaan cermin cekung, misalnya matahari dan bintang.
Gambar 2.2. Titik Fokus Cermin Cekung

A.    Sinar-Sinar Istimewa Pada Cermin Cekung
Ada 3 sinar istimewa yang dapat digunakan untuk menentukan letak bayangan sebuah benda yang berada di depan cermin cekung, yaitu :
1.      Sinar yang datangnya sejajar sumbu utama cermin akan dipantulkan melalui titik fokus.
Gambar 2.3. Sinar Datang Sejajar Sumbu Utama
2.      Sinar yang datangnya melewati titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama.
Gambar 2.4. Sinar Datang Melalui Titik Fokus
3.      Sinar yang datangnya melewati titik pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan kembali melalui lintasan yang sama dengan sinar datangnya.
Gambar 2.5 Sinar Datang Menuju Pusat Kelengkungan

B.     Persamaan pada Cermin
Hubungan antara jarak benda (s), jarak fokus (F) dan jarak bayangan (s’) pada cermin cekung dapat ditentukan dengan persamaan :
Jarak fokus sama dengan setengah dari jarak pusat kelengkungan cermin, F = 1/2 R, sehinggarsamaan cermin cekung dapat juga dituliskan dalam bentuk :



BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Jenis Penelitian
Jenis penelitian pada kali ini yang kami lakukan yaitu eksperimen. Hal ini dikarenakan pada kegiatan praktikum melakukan proses eksperimen terhadap jarak benda (lilin) dan menggunakan variabel.
B.     Waktu dan Tempat Penelitian
Percobaan ini dilakukan di laboratorium IPA kampus Unesa Ketintang pada hari Kamis 19 November 2015 pukul 10.00 WIB

C.    Alat dan Bahan
1)      Cermin cekung dengan penumpu            1 buah
2)      Lilin dengan penumpu                             1 buah
3)      Papan lintasan                                          1 buah
4)      Papan                                                       1 buah

D.    Variabel dan Definisi Operasional
1.      Variabel kontrol          : Jenis cermin
Definisi operasional    :
Dalam percobaan ini yang dibuat sama yaitu jenis cermin. Cermin yang digunakan adalah cermin cekung. Cermin cekung adalah cermin yang bentuknya lengkung, di mana permukaan cermin yang memantulkan cahaya, melengkung ke belakang.
2.      Variabel manipulasi     : Jarak benda (P1)
Definisi operasional    :
Dalam percobaan ini, jarak benda dimanipulasi. Jarak benda ini merupakan jarak antara benda dengan cermin cekung. Jarak benda dimanipulasi sebesar  (P1) sebesar 5 cm; 5,5 cm; 6 cm; 6,5 cm; 7 cm; 7,5 cm; 8 cm; 8,5 cm; 9 cm; dan 9,5 cm.
3.      Variabel respon           : Jarak bayangan dan jarak fokus
Definisi operasional    :
Setelah melakukan percobaan ini maka akan diperoleh jarak bayangan dan jarak fokus. Jarak bayangan diketahui dengan mengujur jarak antara cermin dengan bayangan. Jarak fokus diketahui dengan menghitung melalui persamaan  1/F = 1/s + 1/s’



E.     Rancangan Percobaan
   

Gambar 3.1. Rancangan Percobaan

F.     Alur Percobaan


 


















G. Langkah kerja                                        
1.      Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan
2.      Meletakkan cermin cekung dengan penumpunya pada ujung papan lintasan
3.      Meletakkan lilin dengan penumpunya pada papan lintasan dengan jarak tertentu yaitu 5 cm dari cermin cekung
4.      Menangkap bayangan lilin dengan cara meletakkan papan di depan lilin
5.      Mengukur jarak antara cermin cekung dengan papan penangkap bayangan lilin
6.      Menghitung jarak fokus (f)
7.      Mengulangi percobaan dengan jarak cermin cekung ke lilin sebesar ; 5,5 cm; 6 cm; 6,5 cm; 7 cm; 7,5 cm; 8 cm; 8,5 cm; 9 cm; dan 9,5 cm.


BAB IV
DATA, ANALISIS, DAN DISKUSI

A.    Data
Tabel 1. Hasil Percobaan Pada Cermin Cekung
Percobaan ke-
(s ± 0,1 ) cm
(s’ ± 0,1) cm
F (cm)
1
5,0
24,4
4,15
2
5,5
24,0
4,47
3
6,0
20,5
4,64
4
6,5
18,5
4,81
5
7,0
18,2
5,06
6
7,5
17,0
5,20
7
8,0
16,5
5,38
8
8,5
14,5
5,35
9
9,0
13,5
5,40
10`
9,5
12,7
5,43
Keterangan :
Fokus cermin cekung = 5 cm

B.     Analisis
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan maka dapat diperoleh data seperti diatas. Dari percobaan tersebut maka data yang kita peroleh yaitu jarak bayangan berdasarkan jarak benda yang telah kami tentukan. Setelah jarak bayangan diperoleh maka dapat ditentukan fokus benda dengan menggunakan rumus 1/F = 1/s + 1/s’ maka diperoleh data yang telah kami sajikan diatas. Fokus rata-rata dari percobaan 1- 10 diperoleh fokus sebesar 4,99 cm. Sedangkan fokus teori sebesar 5 cm. Sehingga fokus rata-rata dari percobaan dengan fokus teori tidak berbeda terlalu jauh. Perbedaannya antara fokus rata-rata dengan fokus teori hanya 0,1 cm.
Pada percobaan yang telah kami lakukan dengan jarak benda 5,0 cm dan jarak bayangan sebesar 24,4 cm maka fokus yang kami peroleh sebesar 4,15. Pada jarak benda 6,0 cm dan jarak bayangan sebesar 20,5 cm maka fokusnya sebesar 4,64 cm. Pada jarak benda 9,0 cm dan jarak bayangan sebesar 13,5 cm maka fokusnya sebesar 15,40 cm. Pada jarak benda 9,5 cm dan jarak bayangan 12,7 cm maka fokusnya sebesar 5,43 cm. Dari percobaan yang telah kami lakukan 4 data tersebut memiliki fokus yang perbedaannya sangat jauh dengan fokus teori. Perbedaan data antara fokus teori dengan fokus perhitungan dari ke empat data secara berurutan yaitu sebesar 0,83 cm, 0,34 cm, 0,06 cm, dan 0,45 cm. Dari data tersebut kami dapat menghitung ketidakpastian dan juga taraf ketelitian dari rata-rata fokus perhitungan  dibandingkan dengan fokus teori. Ketidakpastian dari percobaan ini yaitu sebesar 36,54 % dan taraf ketelitiannya 63,46 %.
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan maka jarak bayangan yang kami peroleh yaitu semakin kecil ketika jarak benda yang kita tentukan semakin besar. Hal tersebut sesuai dengan hipotesis kami yaitu, ketika jarak benda yang telah kita tentukan semakin besar atau semakin jauh maka jarak bayangan yang diperolah semakin kecil. Dari tabel 1 diatas maka dapat dibuat grafik hubungan pengaruh jarak benda terhadap jarak bayangan sebagi berikut :

Grafik diatas menunjukkan bahwa semakin besar jarak benda yang ditentukan maka jarak bayangan yang dihasilkan semakin kecil.

C.    Pembahasan
Percobaan yang telah kami lakukan yaitu percobaan cermin cekung. Cermin cekung adalah cermin yang berbentuk irisan bola yang bagian dalamnya memantulkan keseluruhan cahaya yang diterimanya. Sifat dari cermin cekung adalah mengumpulkan sinar-sinar pantul. Titik berkumpulnya sinar-sinar pantul disebut dengan titik fokus atau titik api. Hal tersebut sesuai dengan percobaan yang telah kami lakukan yaitu ketika lilin diletakkan didepan cermin cekung dengan jarak yang telah ditentukan maka cermin tersebut dapat memantulkan keseluruhan cahaya yang diterima oleh cermin cekung. Dari pemantulan lilin yang diterima oleh cermin cekung maka terbentuklah bayangan pada layar.
Saat lilin berada dekat dengan cermin cekung, bayangan  cahaya lilin yang terbentuk ialah cahaya lilin terlihat semu, ukurannya lebih besar dan posisinya tegak. Saat lilin dijauhkan dari cermin cekung, bayangan cahaya lilin yang terbentuk ialah nyata dan posisinya terbalik, sedangkan ukurannya dapat diperbesar dan diperkecil sesuai dengan jarak cermin dengan lilin. Sehingga ketika jarak benda semakin jauh maka jarak bayangan yang terbentuk semakin kecil.
Fokus yang diperoleh pada saat percobaan dengan menggunakan perhitungan  rumus 1/F = 1/s + 1/s’  dengan fokus teori perbedaannya tidak terlalu signifikan hanya berbeda 0,1 cm dengan fokus rata-rata.
Pada percobaan yang kami lakukan yaitu mentukan jarak bayangan, hasilnya dapat diperoleh sebagai berikut:
1.    Pembentukan Bayangan
Untuk menentukan bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung maka menggunakan sinar istimewa. Percobaan yang telah kami lakukan dari 10 percobaan tersebut hasilnya adalah sifatnya nyata, terbalik dan juga diperkecil. Hal tersebut karena benda yaitu lilin diletakkan diluar pusat kelengkungan cermin sehingga bayangan yang terbentuk bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil dan terletak diantara pusat kelengkungan cermin dan titik fokus. Dari percobaan yang telah kami lakukan sesuai dengan hipotesis yang telah kita tentukan yaitu jarak benda yang ditentukan semakin besar maka jarak bayangan yang terbentuk semakin kecil.
2.    Fokus bayangan
Untuk menentukan fokus bayangan yaitu dengan menggunakan perhitungan. Fokus yang telah kami peroleh dari perhitungan kami peroleh dari percobaan kemudian mendapatkan data jarak bayangan. Kemudian hasil dari 10 percobaan tersebut maka kita rata-rata fokus tersebut hasilnya sebesar 4,99. Fokus rata-rata terdapat perbedaan dengan fokus teori namun perbedaannya tidak terlalu signifikan hanya 0,1 cm. Dari 10 percobaan tersebut terdapat fokus yang memiliki perbedaan agak jauh dengan fokus teori.  Perbedaan hasil tersebut disebabkan kurang telitinya praktikan dalam mengamati jarak bayangan sehingga pengukuran jarak bayangan kurang valid dan untuk menghitung perhitungan fokus bayangan terdapat pembulatan angka pada hasil perhitungan. Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan maka ketidakpastian antar fokus teori dengan fokus perhitungan yaitu sebesar 36,54 % sehingga taraf ketelitian yang diperoleh sebesar 63,46 %. Ketidakpastian yang kita dapatkan dari percobaan ini besar dan pada akhirnya taraf ketelitiannya kecil. Hal tersebut disebabkan karena terdapat fokus perhitungan yang hasilnya selisih agak jauh dibandingkan dengan fokus teori, namun fokus rata-rata perhitungan yang kami dapatkan perbedaanya tidak terlalu signifikan dengan fokus teori.



BAB V
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa jarak benda terhadap cermin cekung berpengaruh pada jarak bayangan yang dihasilkan. Sesuai dengan hipotesis kami, bahwa semakin besar jarak benda maka semakin kecil jarak bayangan dan jarak fokus akan tetap. Namun dalam percobaan kami, diperoleh jarak fokus rata-rata sebesar 4,99 cm dengan ketidakpastian 36,54% dan taraf ketelitian sebesar 63,46%. Hasil ini memiliki selisih 0,1 cm dengan jarak fokus secara teori yakni 5 cm.  Hal ini dikarenakan kurang telitinya praktikan dalam mengamati jarak bayangan sehingga pengukuran jarak bayangan kurang valid serta dalam menghitung fokus bayangan dimana terdapat pembulatan angka pada hasil perhitungan.

B.     Saran
Setelah kami melakukan percobaan ini dapat disarankan bahwa praktikan harus lebih teliti lagi dalam mengukur jarak benda maupun jarak bayangan yang dihasilkan. Selain itu praktikan harus cermat dalam menentukan bayangan yang terbentuk. Dengan demikian akan didapatkan hasil fokus yang lebih sesuai dengan teori.


DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015. Cermin Cekung (online), (https://gurumuda.net/cermincekung.htm, diakses 17 November 2015).
Anonim. Pemantulan Pada Cermin Cekung (online), (http://dokumen.tips/documents/cermin-cekung-55a4d53fb53f0.html diakses 21 November 2015).
Tim. 2015. Modul Praktikum Gelombang dan Optik. Surabaya : Laboratorium IPA Dasar FMIPA Unesa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar