LAPORAN PRAKTIKUM
STRUKTUR
FUNGSI DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
“SEL
PADA TUMBUHAN”
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6
1.
DWIKY
ADIWAHYU (13030654030)
2.
YASINTA
KUSWINARTO (130306540)
3.
DEVIANA
EKA RATNA S (13030654066)
4.
WIWIK
JUMIATI
(130306540)
PENDIDIKAN
SAINS B 2013
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
NEGERI SURABAYA
2015
SEL PADA
TUMBUHAN
ABSTRAK
Telah kami lakukan pengamatan sel pada
tumbuhan pada hari Selasa, 24 Januari 2015 di Laboratorium Sains Unesa yang
bertujuan untuk mengidentifikasi organel sebagai ciri khas sel tumbuhan,
mendeskripsikan vakuola, kristal dan noktah, mendeskripsikan perbedaan antara
kromoplas, kloroplas dan amiloplas, serta mendeskripsikan antara organel
beserta fungsi atau peranannya pada tumbuhan. Metode yang kami gunakan adalah
menyayat tipis bahan-bahan seperti daun Zinnia,
endosperm Riccinus, cabai hijau,
cabai yang telah memerah, tangkai daun bayam, tempurung kelapa, ranting pinus
dan daun pinus. Kemudian meletakkannya pada kaca objek, menetesi air, menutup
dengan kaca penutup, mengamati dengan mikroskop, menggambar objek yang
dihasilkan dan membandingkan hasilnya. Hasil yang kami peroleh adalah kloroplas
pada daun Zinnia dan cabai hijau
dengan pigmen hijau, amiloplas sebagai tempat penyimpan amilum pada endosperm Riccinus, kromoplas pada cabai yang
telah memerah dengan pigmen merah,
vakuola berpigmen merah pada epidermis bawang merah, vakuola yang berisi
tanin dan tak berwarna pada daun pinus, kristal kalsium oksalat pada tangkai daun
bayam, noktah sederhana pada tempurung kelapa dan noktah terlindung pada
ranting pinus. Dalam pengamatan kami, tidak menemukan kristal pada tangkai daun
Begonia.
Kata
kunci : sel, plastida, kristal, noktah,
vakuola
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sel adalah bagian terkecil dari makluk hidup. Nama
sel diambil dari bahasa Yunani “Kytos” yang berarti ruang kosong. Sedangkan
“cell” dalam bahasa latin yang berarti ruang kosong. Berdasarkan jumlah sel
penyusun tubuh terdapat makluk hidup bersel satu dan bersel banyak. Sel pertama
kali dikenalkan oleh Robert Hooke pada tahun 1665 yang mengamati jaringan gabus
pada tumbuhan yang merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup. Semua fungsi
kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. (Sumarjito, 2007). Robert Hock
pada waktu itu hanya menemukan dinding selnya saja. Banyak ahli lainnya pada
waktu itu yang tertarik untuk melakukan penelitian terutama tentang isi sel dan
fungsi sel (Ibayati, 2004). Tumbuhan termasuk organisme multiseluler yang
terdiri dari berbagai jenis sel terspesialisasi yang bekerja sama melakukan
fungsinya. Sel tumbuhan meliputi berbagai organel seperti dinding sel,
sitoplasma, membran plasma, retikulum endoplasma, badan golgi, vakuola, badan
mikro, sferosom, rangka sel, ribosom, mitokondria, plastida dan nukleus.
Masing-masing organel memiliki struktur dan fungsi yang berbeda. Fotosintesis,
metabolisme, pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan merupakan aktivitas
sel-sel tumbuhan. Misalnya organel plastida yang berperan dalam fotosintesis tumbuhan.
Untuk lebih memahami organel pada tumbuhan kami melakukan pengamatan tentang
“Sel pada Tumbuhan”.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dibuat
rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana
mengidentifikasi organel sebagai ciri khas sel tumbuhan ?
2.
Bagaimana
mendeskripsikan vakuola, kristal dan noktah ?
3.
Bagaimana
mendeskripsikan perbedaan antara kromoplas, kloroplas dan amiloplas ?
4.
Bagaimana
mendeskripsikan kaitan antara organel beserta fungsi atau peranannya pada
tumbuhan ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu :
1.
Mengidentifikasikan
organel sebagai ciri khas sel tumbuhan.
2.
Menggambar
dan mendeskripsikan vakuola, kristal, dan noktah.
3.
Mendeskripsikan
perbedaan antara kromoplas, kloroplas dan amiloplas berdasarkan spesimen yang
diamati.
4.
Mendeskripsikan
kaitan antara organel beserta fungsi atau perananya pada tumbuhan.
D. Manfaat
Bagi
penulis :
1.
Dapat
menambah pengetahuan mengenai sel-sel pada tumbuhan.
2.
Dapat
mengetahui dengan pasti bentuk dan struktur dari sel-sel pada tumbuhan.
3.
Dapat
membedakan struktur plastida pada tumbuhan seperti kloroplas, kromoplas dan
amiloplas.
4.
Dapat
mendeskripsikan struktur dari vakuola, kristal dan noktah.
Bagi
pembaca :
1.
Dapat
mengetahui struktur sel tertentu sebagai karakteristik dari sel tumbuhan.
2.
Dapat
mengetahui perbedaan struktur sel pada tumbuhan.
BAB
II
KAJIAN
TEORI
A. Pengertian
Sel tumbuhan merupakan kesatuan struktur terkecil
dari organisme hidup. Sel tumbuhan terdiri dari protoplasma yang dikelilingi
dinding sel. Biasanya dinding sel dianggap sebagai bagian yang mati dari sel.
Protoplasma diartikan sebagai zat dalam sel ,
merupakan koloid berstruktur kompleks, sedangkan protoplasma lebih diartikan
sebagai keseluruhan isi sel. Jadi, protoplasma terdiri dari sitoplasma yang
didalamnya tercakup plastid, mitokondria, dan inti. Bagian bukan protoplasma
(nonprotoplasmik) terdiri atas vakuola dan zat ergastik (melusion). Sitoplasma
merupakan cairan yang lebih pekat (viscous) daripada air dan bening dengan
susunan kimia dan susunan fisik yang amat kompleks. Zat-zat pembentuknya
terutama adalah protein, lipida, dan karbohidrat. Sedangkan senyawa-senyawa
yang terutama terdapat dalam sel tumbuhan tinggi adalah fosfat, klorida,
sulfat, karbon dan Mg, K, Na, dan Ca
Contoh karakteristik yang menonjol pada protoplasma
hidup adalah aliran plasma (siklosis) yang dapat berlangsung dalam satu arah
(rotasi) atau lebih dari satu arah (siklosis). Hal ini dapat diamati dengan
mengikuti organela dalam sitoplasma seperti plastid, inti, dan mitokondria.
B. Karakteristik
Sel pada Tumbuhan
1. Plastida
Plastida adalah organel yang meghasilkan warna pada
sel tumbuhan. Organel ini hanya dimiliki oleh sel tumbuhan. Organel ini paling
dikenal dalam bentuknya yang paling umum, kloroplas, sebagai tempat
berlangsungnya fotosintesis. Terdapat 3 macam plastida, yaitu :
a.
Kloroplas
Kloroplas merupakan plastida yang menghasilkan warna
hijau daun dan disebut klorofil. Kloroplas adalah plastida yang mengandung
klorofil, karotenoid dan pigmen fotosintesis lain. Adapun macam-macam klorofil
adalah sebagai berikut:
-
menghasilkan
warna hijau biru
-
menghasilkan
warna hijau kekuningan
-
menghasilkan
warna hijau coklat
-
menghasilkan
warna hijau merah
Selubung kloroplas terdiri atas dua membran. Dalam
kloroplas terdapat sistem membran lain berupa kantong-kantong pipih yang
disebut Tilakoid. Tilakoid tersusun bertumpuk membentuk struktur yang disebut
grana (jamak granum). Di dalam tilakoid inilah terdapat pigmen fotosintesis
yaitu klorofil dan karoten. Ruangan di antara grana disebut stroma.
Proses fotosintesis terjadi di dalam kloroplas. Di
dalam tilakoid pigmen klorofil berperan dalam penangkapan energi sinar yang
akan diubah menjadi energi kimia melalui suatu proses yang disebut reaksi
terang. Reaksi selanjutnya adalah reaksi gelap yaitu proses pembentukan glukosa.
Reaksi gelap berlangsung di dalam stroma dengan menggunakan energi kimia hasil
reaksi terang.
b.
Leukoplas
Leukoplas adalah plastida yang tidak berwarna.
Terdapat 3 jenis leukoplas yang dibedakan berdasarkan fungsinya yaitu :
-
Amiloplas,
bentuknya semi-aktif yang mengandung butir-butir tepung, ditemukan pada bagian
tumbuhan yang menyimpan cadangan energi dalam bentuk tepung, seperti akar,
rimpang, dan batang (umbi) serta biji.
-
Elaioplas,
bentuknya semi-aktif yang mengandung tetes-tetes minyak/lemak pada beberapa
jaringan penyimpan minyak, seperti endospermium (pada biji)
-
Proteoplas,
bentuknya semi-aktif yang merupakan bentuk adaptasi kloroplas terhadap
lingkungan kurang cahaya; etioplas dapat segera aktif dengan membentuk klorofil
hanya dalam beberapa jam, begitu mendapat cukup pencahayaan.
c.
Kromoplas
Kromoplas adalah plastida yang menghasilkan warna
non fotosintesis atau warna selain hijau. Macam-macam warna tersebut adalah
sebagai berikut:
-
Karotin
: Berwarna kuning, misalnya pada
wortel
-
Xantofil : Berwarna kuning pada daun yang tua
-
Fikosantin : Berwarna coklat pada ganggang Phaeophyta
-
Fikosianin : Berwarna biru pada ganggang cyanophyta
-
Fikoeritrin : Berwarna merah pada ganggang Rhodophyta
-
Antosianin : Memberi warna merah sampai kuning pada bunga
2. Vakuola
Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan
yang berupa rongga yang diselaputi membran (tonoplas). Cairan ini adalah air
dan di dalamnya terlarut zat seperti enzim, lipid, alkaloid, garam mineral,
asam, dan basa. Selain itu, Vakuola juga berisi asam organik, asam amino,
glukosa, dan gas. Vakuola ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak
dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali pada hewan uniseluler tingkat
rendah.
Vakuola terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Vakuola
Kontraktil dan Vakuola nonkontraktil (vakuola makanan). Vakuola kontraktil
berufngsi sebagai osmoregulator yaitu pengatur nilai osmotik sel atau ekskresi.
Vakuola nonkontraktil berfungsi untuk mencerna makanan dan mengedarkan hasil
makanan.
Pada sel daun dewasa, vakuola mendominasi sebagian
besar ruang sel sehingga seringkali sel terlihat sebagai ruang kosong karena
sitosol terdesak ke bagian tepi dari sel.
Fungsi vakuola antara lain :
a.
Tempat
penyimpanan zat cadangan makanan seperti amilum dan glukosa
b.
Tempat
menyimpan pigmen (daun, bunga dan buah)
c.
Tempat
penyimpanan minyak atsirik (golongan minyak yang memberikan bau khas seperti
minyak kayu putih)
d.
Mengatur
tirgiditas sel (tekanan osmotik sel)
e.
Tempat
penimbunan sisa metabolisme dan metabolik sekunder seperti getah karet, alkaloid,
tanin, dan kalsium oksabit
Bagi tumbuhan, vakuola berperan sangat penting dalam
kehidupan karena mekanisme pertahanan hidupnya bergantung pada kemampuan
vakuola menjaga konsentrasi zat-zat terlarut di dalamnya. Proses pelayuan,
misalnya, terjadi karena vakuola kehilangan tekanan turgor pada dinding sel.
Dalam vakuola terkumpul pula sebagian besar bahan-bahan berbahaya bagi proses
metabolisme dalam sel karena tumbuhan tidak mempunyai sistem ekskresiyang
efektif seperti pada hewan. Tanpa vakuola, proses kehidupan pada sel akan
berhenti karena terjadi kekacauan reaksi biokimia.
3. Kristal
Kristal bervariasi bentuk dan ukurannya. Biasanya
kristal tersusun dari kalsium karbonat dan kalsium oksalat atau silika. Kristal
kalsium karbonat bisa hanya disebut sistolit. Biasanya terdapat pada sel
epidermis daun banyak tumbuhan bunga,misalnya yang termasuk family Moraceae,
Urticaceae, Acanthaceae dan Cucurbitaceae. Kristal kalsium oksalat, merupakan
hasil akhir atau hasil sekresi dari suatu pertukaran zat yang terjadi dalam
sitoplasma. Kristal kalsium oksalat ini terdapat dalam plasma sel atau dalam
vakuola, tidak larut dalam asam lemah (seperti asam cuka) tetapi larut dalam
asam kuat (seperti asam klorida). Ada yang menduga bahwa asam oksalat bebas
merupakan racun bagi tumbuhan karena itu diendapkap berupa garam kalsium
oksalat.
Kristal kalsium oksalat merupakan hasil
akhir/sekresi dari suatu pertukaran zat yang terjadi di dalam sitoplasma. Ada
yang menduga bahwa asam oxalat bebas merupakan racun bagi tanaman diendapkan
berupa garam Ca-oksalat. Kristal-kristal ini tidak larut dalam asam cuka,
tetapi larut dalam asam kuat. Bentuk-bentuk kristal Ca-oksalat :
1)
Kristal
pasir : berbentuk piramida kecil, biasanya ditemukan dalam jumlah besar. Misalnya
pada tangkai daun bayam (Amaranthus sp.),
tangkai daun tembakau (Nicotiana tabacum) dan Begonia (Begonias sp.).
2)
Kristal
tunggal besar : berbentuk prismoa/poliedris, contohnya pada daun jeruk (Citrus).
3)
Rafida
: berbentuk seperti jarum /sapu lidi, terdapat pada daun bunga pukul empat (Mirabilis jalapa), batang dan akar lidah
buaya (Aloe sp.), daun nanas (Annanas squomosus).
4)
Kristal
sferit : berbentuk kristal tersusun atas bagian-bagian yang teratur secara
radier, terdapat pada batang Phyllococtus.
5)
Kristal
majemuk : berbentuk seperti inang / roset dan disebut kristal drussen yang
hanya terdapat pada sel-sel tertentu dengan bentuk yang tidak teratur (dapat berbentuk
bintang atau lainnya). Kristal ini terdapat pada korteks batang melinjo (Gnetum gnemon), daun kecubung (Datura metel), tangkai daun begonia,
korteks batang delima (Punica granatum)
dan batang jarak (Riccinus communis).
4. Noktah
Di antara dinding sel yang mengalami penebalan,
terdapat bagian-bagian tertentu yang tidak ikut
menebal yang disebut noktah. Di dalam noktah kadang-kadang dijumpai
plasmodesmata, yang berfungsi untuk meneruskan rangsang dan makanan dari 1 sel
ke sel yang lain. Pada waktu sel mengalami penebalan maka bagian dinding sel
yang tertembus benang plasma tidak ikut menebal.
Berdasarkan bentuknya noktah dibedakan menjadi 2,
yaitu noktah biasa dan noktah berhalaman.
a.
Noktah
Biasa (noktah sederhana)
-
Noktah
sempurna (berpasangan), yaitu noktah yang terdapat pada sel yang berdampingan
dan masing-masing mengadakan penebalan dinding yang sama. Terdapat pada 2 sel
yang sejenis.
-
Noktah
tak berpasangan (noktah setengah sempurna), yaitu noktah yang terdapat di
antara 2 sel, di mana penebalan dinding masing-masing sel tidak sama tebalnya.
Dijumpai pada 2 sel yang berdampingan, tetapi tidak sejenis. Misal : sklerenkim
– parenkim.
-
Noktah
buta, yaitu noktah yang bermuara pada ruang antar sel.
-
Noktah
majemuk unilateral, yaitu sebuah noktah yang mulutnya melebar, yang berhadapan
dengan noktah-noktah yang kecil-kecil
-
Noktah
ramiform, yaitu noktah yang terbentuk dari noktah yang kecilkecil dan kemudian
bersatu.
b.
Noktah
Berhalaman :
Yaitu noktah yang salurannya melebar menjadi suatu
ruangan yang disebut halaman noktah. Terdapat pada sel-sel trakea dan trakeid
(xylem). Bagian-bagian noktah berhalaman :
1.
Mulut
noktah, terdiri dari :
-
mulut
dalam menghadap ruang sel
-
mulut
luar menghadap lamela tengah
2.
Lamela
tengah, terdiri dari :
-
torus
yaitu bagian lamela tengah yang menebal
-
margo
yaitu bagian lamela tengah yang tidak menebal dan bersifat elastis, berguna
untuk mengatur aliran zat hara.
Noktah
berhalaman dibedakan atas :
1.
Noktah
berhalaman sempurna :
Saluran noktah suatu sel yang berdinding tebal
berhadapan dengan saluran noktah sel di sebelahnya yang juga berdinding tebal.
2.
Noktah
setengah halaman :
Saluran noktah yang bermulut melebar berhadapan
dengan dinding tipis dari sel di sebelahnya (n. biasa). Misal : xylem –
parenkim kayu
Noktah
pada Tempurung Kelapa :
Kelapa (Cocos nucifera) memiliki bagian yang
berfungsi sebagai pelindung inti buah yang disebut tempurung kelapa. Tempurung
kelapa terletak di bagian dalam kelapa setelah sabut, dan merupakan lapisan
yang keras dengan ketebalan 3-5 mm. Tempurung kelapa termasuk golongan kayu
keras dengan kadar air sekitar sembilan sampai sepuluh persen(dihitung berdasarkan
berat kering). Karena termasuk golongan kayu keras, tempurung kelapa secara
kimiawi memiliki komposisi kimiawi yang hampir mirip dengan kayu yaitu tersusun
dari lignin, cellulose dan hemicellulose,dengan komposisi yang berbeda-beda.
Tempurung kelapa merupakan endocarp pada buah kelapa
itu sendiri yang merupakan bagian keras dan kaku karena tersusun atas jaringan
sklereida (sel batu) yang mengandung banyak zat lignin (zat kayu) sehingga
tahan terhadap tekanan. Pada praktikum kali ini, bahan yang digunakan untuk
melihat noktah atau pit pada dinding sel adalah tempurung kelapa (Coccos
nucifera) yang masih muda. Sebelum tempurung kelapa dijadikan preparat
pengamatan, tempurung kelapa tersebut direndam pada air semalaman (sekitar 12
jam) agar tempurung kelapa tersebut sedikit lebih lunak sehingga lebih mudah
untuk dijadikan preparat. Ukuran dan struktur noktah beragam, namun terdapat 3
jenis noktah pada tanaman, yang pertama adalah noktah sederhana yaitu noktah
yang dinding sekundernya berakhir tepat di tepi cekungan yang dibentuk oleh
lapangan noktah primer. Kombinasi dua buah noktah sederhana disebut pasangan
noktah sederhana. Dinding sekunder dapat melebihi tepi cekungan lapangan noktah
primer sehingga terdapat bagian terlingdung atau bertepi khusus. Noktah seperti
itu disebut noktah terlindung danpasangannya adalah pasangan noktah terlindung.
Ruang noktah yangterlindung oleh tepi tersebut bermuara di lumen sel melalui
lubang noktah terlindung di satu sisi dan di sisi lain, dinamakan pasangan
noktah setengah terlindung. Noktah seperti itu terdapat dalam xylem.
Gambar
noktah pada tempurung kelapa
BAB
IV
DATA,
ANALISIS, PEMBAHASAN
A. Data
No.
|
Gambar
|
Deskripsi
|
1.
|
|
-
Kloroplas
pada bunga Zinia (bunga kertas)
-
Irisan
melintang.
-
Perbesaran
100x.
|
2.
|
|
-
Amiloplas pada endosperm Riccinus
-
Irisan melintang
-
Perbesaran 100x
|
3.
|
|
-
Kloroplas
pada cabai hijau.
-
Irisan
membujur.
-
Perbesaran
100x.
|
4.
|
|
-
Kromoplas pada cabe yang
telah memerah
-
Irisan membujur
-
Perbesaran 400x
|
5.
|
|
-
Vakuola berpigmen pada
epidermis bawang merah
-
Irisan melintang
-
Perbesaran 100x
|
6.
|
|
- Vakuola yang berisi
tanin pada daun pinus
- Irisan
melintang
- Perbesaran
100x
|
7.
|
|
-
Kristal
pada tangkai daun bayam.
-
Irisan
melintang.
-
Perbesaran
100x.
|
8.
|
|
- Noktah
tempurung kelapa
- Irisan
membujur
- Perbesaran
100x
|
9.
|
|
-
Noktah terlindung pada ranting pinus
-
Irisan membujur
-
Perbesaran 100x
|
B. Analisis
Lembar 1-1 :
Pada pengamatan yang kami lakukan menggunakan
mikroskop dengan perbesaran 100x, kami menemukan kloroplas pada bunga Zinia yang berwarna hijau dengan irisan
melintang. Selanjutnya, kami juga menemukan amiloplas pada endosperm Riccinus yang tak berwarna (putih) dengan
irisan melintang pada perbesaran 100x.
Lembar 1-2 :
Pada
pengamatan yang kami lakukan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 100x, kami
menemukan kloroplas pada cabai hijau yang berwarna hijau dengan irisan membujur.
Selanjutnya, kami juga menemukan kromoplas pada cabai yang telah memerah dengan
irisan membujur pada perbesaran 400x.
Lembar
1-3 :
Pada pengamatan yang kami lakukan menggunakan
mikroskop dengan perbesaran 100x, kami menemukan vakuola berpigmen pada
epidermis bawang merah dengan irisan melintang. Pigmen yang dimiliki yaitu
merah. Selanjutnya kami juga menemukan vakuola yang berisi tanin pada daun
pinus dengan irisan melintang dan perbesaran 100x. Namun vakuola pada daun
pinus ini tidak memiliki pigmen.
Lembar 1-4 :
Pada pengamatan yang kami lakukan menggunakan
mikroskop dengan perbesaran 100x, kami hanya menemukan kristal pada tangkai
daun bayam dengan irisan melintang. Kami tidak menemukan kristal pada tangkai
daun Begonia.
Lembar 1-5 :
Pada
pengamatan yang kami lakukan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 100x, kami
menemukan noktah tempurung kelapa dengan irisan melintang. Selanjutnya kami
juga menemukan noktah terlindung pada ranting pinus dengan irisan membujur pada
perbesaran 100x.
C. Pembahasan
Lembar 1-1 :
Pengamatan tentang struktur kloroplas pada mesofil
daun Zinnia dan amiloplas pada
endosperm Riccinus telah kami
lakukan. Pada dasarnnya, kloroplas dan amiloplas merupakan plastida yakni
organel sel yang berpigmen. Perbedaannya adalah kloroplas merupakan plastida
yang memiliki pigmen klorofil (zat hijau) untuk tempat berlangsungnya proses
fotosintesis, sedangkan amiloplas merupakan plastida yang berwarna putih
sebagai tempat penyimpan makanan yakni amilum. Kloroplas bisa terdapat di semua
bagian tumbuhan termasuk pada daun, batang dan buah yang belum matang. Dalam
pengamatan ini, kami mengamati kloroplas pada bagian daunnya. Dan terlihat pula
struktur kloroplas berwarna hijau. Hal ini sesuai dengan warna kloroplas yang
sebenarnya. Amiloplas biasanya terletak pada bagian tumbuhan yang tidak terkena
cahaya matahari misalnya pada tempat penyimpan cadangan makanan. Dalam
pengamatan ini, amiloplas yang kami amati memang berasal dari endosperm Riccinus, dimana endosperm sendiri
merupakan tempat penyimpan cadangan makanan (amilum). Dan terlihat pula
strukturnya berwarna putih. Sehingga amiloplas yang kami amati sesuai dengan
yang sebenarnya.
Lembar 1-2 :
Pengamatan tentang kloroplas pada cabai hijau dan
kromoplas pada cabai yang memerah telah kami lakukan. Kloroplas dan kromoplas
merupakan plastida yakni organel yang berpigmen. Perbedaan dari kedua organel
tersebut adalah kloroplas merupakan plastida yang memiliki pigmen hijau sedangkan
kromoplas merupakan plastida yang memiliki pigmen merah. Struktur kloroplas
memiliki bentuk seperti cakram dengan ruang yang disebut stroma. Stroma ini
dibungkus oleh dua lapisan membran disebut tilakoid, yang didalamnya terdapat
ruang-ruang antar membran disebut lokuli. Kloroplas berwarna hijau dikarenakan
sebagai tempat untuk berlangsungnya fotosintesis. Berdasarkan pengamatan ini,
struktur kloroplas pada cabai hijau memang berwarna hijau. Kromoplas, plastida
yang mengandung pigmen nonfotosintetik yakni merah, umumnya berada pada mahkota
bunga. Namun kromoplas yang kami amati berasal dari cabai yang memerah dan
tentunya hal ini sesuai dengan kromoplas yang sebenarnya karena pigmen pada
cabai tersebut adalah merah. Suatu tumbuhan sebenarnya terdiri dari berbagai jenis pigmen yang
akhirnya hanya pigmen yang dominan saja yang muncul. Oleh karena itu setiap
jenis tumbuhan memiliki warna yang berbeda seperti pada cabai yang kami amati
ini. Warna yang dimiliki oleh tumbuhan ini karena adanya kemampuan ikatan kimia
suatu pigmen untuk menyeleksi gelombang cahaya yang diserap dan dipantulkan.
Lembar 1-3 :
Pengamatan sel-sel yang
vakuolanya berpigmen (epidermis bawang merah) dan vakuola yang berisi tanin
(daun pinus) telah kami lakukan. Vakuola
merupakan ruang antar sel yang berisi cairan. Sebuah vakuola tumbuhan berisi
larutan garam mineral, gula, asam amino, bahan sisa (seperti tanin) dan
beberapa pigmen seperti antosianin. Setiap sel tumbuhan memiliki bentuk vakuola
yang amat beragam. Vakuola memiliki berbagai fungsi yakni sebagai tempat
menyimpan cadangan makanan dan ion anorganik seperti gula, protein, kalium, dan
klorida; sebagai osmoregulator yakni penjaga nilai osmotik sel dan berperan
dalam proses sekresi hasil sisa metabolisme yang membahayakan sel. Vakuola yang
kami amati pada epidermis bawang merah memang memiliki pigmen yakni warna
merah. Sedangkan vakuola pada daun pinus berwarna putih, Hal ini menandakan
vakuola tersebut tidak berpigmen tetapi berisi tanin. Dari strukturnya juga
berbeda. Pada bawang merah, struktur vakuolanya memanjang sedangkan pada daun
pinus struktur vakuolanya tersebar.
Lembar 1-4 :
Pengamatan kristal pada
tangkai daun Begonia dan tangkai daun bayam, hanya dapat kami lakukan pada tangkai daun bayam. Kristal pada tangkai
daun bayam merupakan kristal kalsium oksalat, namun bentuknya tidak dapat
dipastikan karena gambar yang kami dapatkan kurang jelas. Namun berdasarkan
teorinya, kristal pada tangkai bayam
ini berbentuk pasir kristal (Cristal sands) yang berupa
butiran pasir berbentuk kristal. Pasir-pasir kristal ini dikelilingi oleh kloroplas. Kristal kalsium
oksalat yang dimiliki tangkai
daun bayam ini merupakan
endapan dari garam oksalat yang jika terakumulasi terlalu banyak akan bersifat
racun pada tumbuhan, sehingga dapat
digunakan untuk melindungi diri. Berbagai bentuk kristal ditemukan dalam sel tumbuhan.
Pada tumbuhan tinggi, kristal kalsium oksalat paling umum di temukan. Kalsium
karbonat dan kalsium malat agak langka. Tidak semua tumbuhan mengandung kristal
kalsium oksalat, tapi bila dalam keadaan bebas dalam sel kalsium oksalat ini
dapat bersifat racun (banyak terdapat pada
tanaman bayam ). Kristal yang terdapat pada tumbuhan merupakan hasil akhir dari
metabolisme, umumnya terbentuk dari kristal kalsium oksalat yang diendapkan. Kristal tersebut tidak larut
dalam asam cuka namun larut dalam asam kuat.
Lembar 1-5 :
Pengamatan noktah sederhana
pada tempurung kelapa dan noktah terlindung pada ranting pinus telah kami
lakukan. Noktah merupakan bagian diantara dinding sel yang tidak mengalami
penebalan sehingga memungkinkan
adanya hubungan antara suatu sel dengan sel-sel yang ada disekitarnya. Tempurung kelapa berfungsi sebagai
pelindung inti buah dan termasuk golongan kayu keras yang secara kimiawi
memiliki komposisi hampir mirip dengan kayu yaitu tersusun dari lignin,
selulosa dan hemiselulosa. Tempurung kelapa merupakan endocarp pada buah kelapa
itu sendiri yang memiliki bagian keras dan kaku karena tersusun atas jaringan
sklereid (sel batu). Rongga noktah pada
sklereid sering kali berbentuk saluran bercabang-cabang yang diakibatkan
bertambah tebalnya dinding sel. Noktah pada tempurung kelapa ini disebut dengan
noktah sederhana (noktah biasa). Noktah sederhana adalah noktah yang dinding
sekundernya berakhir tepat di tepi cekungan yang dibentuk oleh lapangan noktah
primer. Berbeda dengan noktah pada ranting pinus. Pada ranting pinus memiliki
noktah yang disebut noktah terlindung (noktah berhalaman). Dinamakan noktah
terlindung jika dinding sekunder dapat melebihi tepi cekungan lapangan noktah
primer sehingga terdapat bagian terlindung atau bertepi khusus. Jika dilihat
berdasarkan pengamatan yang kami lakukan, memang sangat berbeda bentuk noktah
dari tempurung kelapa dan ranting pinus. Berdasarkan bentuknya serta
disesuaikan dengan teori, noktah pada tempurung kelapa termasuk noktah
sederhana. Sedangkan noktah pada ranting pinus yang kami amati kurang begitu
jelas sehingga sulit menemukan noktahnya. Namun jika mengamati lebih jelas,
noktah ini memang sama dengan noktah terlindung karena terdapat halaman-halaman
yang merupakan pelebaran saluran sehingga menjadi suatu ruangan.
Lembar 1-6 :
Berdasarkan pengamatan sel-sel pada tumbuhan yang
kami lakukan, kami bisa menyimpulkan bahwa terdapat beberapa bagian penyusun
unik dan spesifik yang hanya dijumpai pada sel tumbuhan, yakni plastida,
vakuola, kristal, noktah.
Plastida yang
terdiri dari beberapa macam yakni kloroplas, kromoplas, amiloplas dan
sebagainya. Hal ini tentunya sangat berfungsi dalam suatu tumbuhan. Tanpa
adanya kloroplas, tumbuhan akan kesulitan untuk melakukan fotosintesis karena
perlu adanya klorofil agar fotosintesis dapat berlangsung. Dan klorofil sendiri
berada pada kloroplas. Kromoplas juga penting perananya dalam tumbuhan karena
kromoplas merupakan plastida yang berpigmen merah, jingga atau kuning. Jadi
peranan dari kromoplas adalah dapat memberikan warna pada bunga atau buah dan
membantu menyerap cahaya dalam proses fotosintesis. Tanpa adanya kromoplas,
tumbuhan tidak akan memiliki warna yang menarik seperti warna merah pada cabai.
Selain itu tanpa adanya amiloplas, tumbuhan tidak akan memiliki tempat sebagai
penyimpan cadangan makanan seperti amilum. Plastida-plastida tersebut berperan
sangat penting dalam suatu tumbuhan.
Selain plastida, karakteristik pada tumbuhan yakni
adanya vakuola. Vakuola berisi air yang terlarut di dalamnya sebagai mineral,
gula asam-asam organik dan bahan-bahan lain. Vakuola memiliki peranan penting
yakni untuk menjaga turgor dan menyimpan cadangan makanan. Pada tumbuhan yang
hidup di darat, tanpa adanya vakuola tumbuhan tidak bisa tumbuh dengan maksimal
karena tidak ada tempat untuk menyimpan mineral dan zat penting lainnya yang
berguna untuk tumbuhan. Pada tumbuhan juga terdapat kristal dan noktah. Kristal
berada pada vakuola yakni kristal kalsium oksalat. Kristal kalsium oksalat
dapat digunakan untuk melindungi diri karena kristal ini dapat bersifat racun.
Sedangkan noktah memiliki peranan penting karena jika noktah ini tidak ada maka
hubungan antara satu sel dengan sel yang lain akan kesulitan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
pengamatan yang kami lakukan tentang “Sel pada Tumbuhan” dapat disimpulkan
sebagai berikut :
-
Mengidentifikasi
organel sebagai ciri khas sel pada tumbuhan dilakukan dengan cara mengamati
dibawah mikroskop sayatan melintang atau membujur dari berbagai jenis tumbuhan
seperti daun Zinnia, endosperm Riccinus, cabai hijau, cabai yang telah
memerah, bawang merah, tangkai daun bayam, tempurung kelapa, ranting pinus dan
daun pinus, kemudian menggambarnya untuk diidentifikasi nama organelnya.
-
Mengidentifikasi
vakuola dilakukan pada sayatan epidermis bawang merah dan daun pinus. Vakuola
bawang merah memiliki pigmen merah, bentuknya memanjang sedangkan vakuola daun
pinus tidak berpigmen tetapi berisi tanin dan vakuolanya tersebar.
-
Mengidentifikasi
kristal dilakukan pada sayatan tangkai daun bayam. Kristal daun bayam merupakan
kristal kalsium oksalat berbentuk pasir kristal.
-
Mengidentifikasi
noktah dilakukan pada tempurung kelapa dan ranting pinus. Noktah tempurung
kelapa termasuk noktah sederhana sedangkan noktah ranting pinus termasuk noktah
terlindung (noktah berhalaman).
-
Perbedaan
kloroplas, kromoplas dan amiloplas adalah kloroplas memiliki pigmen hijau yakni
pada daun Zinnia dan cabai hijau,
kromoplas memiliki pigmen merah yakni pada cabai yang memerah, sedangkan
amiloplas tidak berpigmen tetapi berisi amilum yakni pada endosperm Riccinus.
-
Kaitan antara organel dengan fungsi atau peranan
pada tumbuhan adalah bahwa organel yang dimiliki tumbuhan memberikan pengaruh
terhadap proses kelangsungan hidup tumbuhan. Misalnya tanpa kloroplas tumbuhan
tidak bisa melakukan fotosintesis, tanpa amiloplas tumbuhan tidak bisa
menyimpan amilun, tanpa vakuola tumbuhan tidak ada tempat untuk menyimpan
mineral dan zat penting lainnya.
B. Saran
Setelah
kami melakukan pengamatan terhadap sel tumbuhan, kami menyarankan agar
memperhatikan dan teliti ketika melakukan penyayatan bagian pada tumbuhan. Penyayatan
bagian tumbuhan harus dilakukan setipis mungkin sehingga bisa diperoleh gambar
organel yang jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015. Vakuola (online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Vakuola, diakses
tanggal 8 Maret 2015).
Anonim. 2013. Noktah pada Tumbuhan (online), (http://www.pusatbiologi.com/2013/01/noktah-pada-tumbuhan.html,
diakses tanggal 8 Maret 2015).
Campbell.
2002. Biologi Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Fahn A. 1991. Anatomi Tumbuhan Edisi Ke 3. Yogyakarta: UGM Press.
Soni, Rika. 2014. Pengertian
Organ Sel Plastida (online), (http://www.g-excess.com/pengertian-organ-sel-plastida.html,
diakses tanggal 8 Maret 2015)
Tjitrosoepomo, Gembong. 2012. Morfologi
Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
bab 3 mana,knpa gk di buat lelet,parahh
BalasHapus