SINTESIS PROTEIN
A.
PENGERTIAN
Protein merupakan salah satu zat penting yang
diperlukan untuk tubuh kita agar tetap sehat. Protein adalah kelompok dari
makromolekul organik kompleks dimana di dalamnya terkandung hidrogen, karbon,
nitrogen, oksigen dan sulfur serta terdiri dari satu atau beberapa rantai asam
amino. Protein mempunyai berbagai fungsi di dalam sel seperti sebagai struktur sel/jaringan, cadangan
energi, pergerakan, transportasi beberapa substansi, mengkatalisa reaksi
biokimia, dan melindungi terhadap terjangkitnya penyakit. Kita bisa memperoleh
protein dari makanan yang berasal dari hewan ataupun tumbuhan.
Sintesis protein dapat dikatakan sebagai proses
pembentukan protein merupakan penyusunan asam amino pada rantai polipeptida. Pada
sintesis protein melibatkan DNA (Deoxyribonucleic
acid) dan RNA (Ribonucleic acid).
B.
DNA (Deoxyribonucleic
acid)
DNA merupakan tempat penyimpanan informasi genetik. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Frances dan James Watson tahun 1953, molekul DNA
memiliki struktur heliks beruntai ganda (double
helix). DNA adalah makromolekul polinukelotida yang tersusun atas polimer
nukleotida yang berulang-ulang, tersusun rangkap, membentuk DNA heliks ganda
dan berpilin ke kanan. Setiap nukleotida terdiri dari fosfat, gula pentosa (deoksiriboda)
dan basa nitrogen. Pada bagian tepi molekul DNA terdiri dari gula pentosa
(deoksiribosa) yang berikatan dengan gugus fosfat (PO4) dengan
ikatan fosfodiester. Sedangkan pada bagian tengah terdiri dari basa nitrogen yang
saling berikatan dengan ikatan hidrogen yang lemah
Basa nitrogen yang menyusun nukleotida dikelompokkan
menjadi 2 macam yaitu basa purin dan basa pirimidin.
·
Basa purin
merupakan basa nitrogen yang strukturnya berupa dua cincin. Yang termasuk basa
purin yakni adenin (A) dan guanin (G).
·
Basa pirimidin
merupakan basa nitrogen yang strukturnya berupa satu cincin. Yang termasuk basa
pirimidin yakni sitosin (C) dan timin (T).
Jadi dapat
disimpulkan terdapat 4 macam basa nitrogen pada DNA. Keempat basa nitrogen tersebut tidak
berjumlah sama. Jumlah adenin (A) selalu sama dengan timin (T) pada setiap
molekul DNA sedangkan jumlah sitosin (C) selalu sama dengan guanin (G) pada
setiap molekul DNA. Hal ini dinamakan sebagai ketentuan Chargaff. Adenin (A)
yang selalu berpasangan dengan timin (T) membentuk dua ikatan hidrogen
sedangkan sitosin (C) yang berpasangan dengan guanin (G) membentuk tiga ikatan
hidrogen.
Struktur pada
DNA dapat diibaratkan sebagai sebuah anak tangga dimana “anak tangganya” adalah
susunan basa nitrogen dengan ikatan A-T dan G-C. Kemudian untuk “pegangan
bagian samping” adalah gula deoksiribosa yang berikatan dengan gugus fosfat
dengan ikatan fosfodiester. Kedua rantai polinukleotida DNA yang membentuk double helix tersebut berjajar secara
anti parallel.
Gambar
1. Struktur double helix DNA dengan
rantai berjajar secara anti parallel
Sumber
: www.indogeek.com
C.
RNA (Ribonucleic
acid)
RNA merupakan makromolekul yang berfungsi sebagai
penyimpan dan penyalur informasi genetik. Struktur dari RNA adalah rantai
tunggal nukelotida, pendek dan tidak berpilin. Setiap ribonukleotida terdiri
dari 3 gugus molekul antara lain gula ribosa (C5H10O5),
gugus fosfat dan basa nitrogen.
Gambar
2. Struktur RNA yang memiliki rantai
tunggal
Sumber
: ayugustina98.blogspot.com
Basa nitrogen yang menyusun ribonukleotida
dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu basa purin dan basa pirimidin.
·
Basa purin
merupakan basa nitrogen yang strukturnya berupa dua cincin. Yang termasuk basa
purin yakni adenin (A) dan guanin (G).
·
Basa pirimidin
merupakan basa nitrogen yang strukturnya berupa satu cincin. Yang termasuk basa
pirimidin yakni sitosin (C) dan urasil (U).
Berdasarkan uraian dari struktur RNA, maka dapat
diketahui perbedaannya dengan struktur DNA, yaitu :
·
DNA memiliki rantai
ganda, panjang, berpilin (double helix)
sedangkan RNA memiliki rantai tunggal, pendek dan tidak berpilin.
·
DNA memiliki
gula deoksiribosa sedangkan RNA memiliki gula ribosa.
·
DNA memiliki
basa pirimidin yaitu sitosin (C) dan timin (T) sedangkan RNA memiliki basa
pirimidin yaitu sitosin (C) dan urasil (U)
Pada RNA, basa purin
dan pirimidin yang berkaitan dengan ribosa membentuk suatu molekul yang
dinamakan nukleosida atau ribonukleosida. Inilah yang merupakan preskusor dasar
untuk sintesis DNA.
RNA merupakan bentuk komplementer (kebalikan) dari
DNA. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
·
Basa timin (T)
pada DNA menjadi basa adenin (A) pada RNA
·
Basa adenin (A)
pada DNA menjadi basa urasil (U) pada RNA
·
Basa sitosin (C)
pada DNA menjadi basa guanin (G) pada RNA
·
Basa guanin (G)
pada DNA menjadi basa sitosin (C) pada RNA
RNA memiliki 3 tipe
antara lain :
1.
mRNA (messenger
RNA)
mRNA berbentuk rantai tunggal nukleotida yang
panjang dan merupakan RNA terpanjang dalam sel. Panjang pendeknya mRNA
berhubungan dengan panjang pendeknya rantai polipeptida yang disusun. mRNA
disintesis dari DNA di dalam nukleus. mRNA dapat dikatakan sebagai bentuk
komplementer dari molekul DNA dan merupakan hasil cetakan dari molekul DNA.
Contoh
:
DNA
→ T A C C A A T T G G A C A T T
mRNA → A U G G U U A A C C U G U A A
Fungsi dari mRNA
yakni mengkopi informasi genetik yang dibawa oleh DNA serta membawa informasi yang masih berupa
kode tersebut dari nukleus menuju ribosom dalam sitoplasma untuk dibentuk menjadi
protein. mRNA ini dibentuk hanya jika diperlukan saja dan apabila tugasnya
telah selesai maka mRNA akan dihancurkan dalam plasma.
Gambar
3. Struktur mRNA
2.
rRNA (ribosomal
RNA)
rRNA berbentuk rantai tunggal nukleotida dimana pada
daerah tertentu dapat melipat balik sehingga mirip rantai rangkap. rRNA
merupakan RNA yang terbanyak dalam sel. Ada 2 ukuran dari rRNA yaitu :
-
rRNA ukuran
kecil, yang terdapat di ribosom sub unit kecil.
-
rRNA ukuran
besar, yang terdapat di ribosom sub unit besar.
Proses
sintesis rRNA terjadi didalam nukleus
melalui proses transkripsi dengan melibatkan enzim polymerase I. Fungsi dari
rRNA antara lain sebagai katalis namun tidak membawa informasi genetik seperti
mRNA, sebagai tempat dimana polipeptida disintesis dalam proses translasi,
berperan dalam memvalidkan kode triplet
basa nitrogen yang akan ditranslasi oleh ribosom.
Gambar
4. Struktur rRNA
Sumber : https://id.wikipedia.org
3.
tRNA (transfer
RNA)
tRNA merupakan RNA terpendek dengan ukuran molekul
yang sangat kecil. tRNA dibentuk di dalam nukleus akan tetapi menempatkan diri
dalam sitoplasma. Bentuk dari tRNA adalah daun semanggi bertangan empat, dimana
:
-
Tangan ke 1
merupakan ujung perangkat asam amino
yaitu sebagai reseptor.
-
Tangan ke 2
merupakan ujung pengenal kodon yang disebut antikodon.
-
Tangan ke 3
merupakan ujung pengenal enzim bagi asam amino, dan
-
Tangan ke 4
merupakan ujung pengenal ribosom yang cocok untuk masing-masing tRNA nya.
Fungsi
dari tRNA adalah mengenal kodon yang telah ditranskripsikan pada mRNA dimana
dilakukan oleh antikodon pada tRNA, membawa asam amino ke mRNA di ribosom yang
sesuai dengan kodon-kodon pada mRNA, merangkaikan asam amino yang baru dengan
asam amino sebelumnya sehingga terbentuk protein. Apabila tugas dari tRNA telah
selesai maka tRNA akan kembali ke sitoplasma untuk digunakan lagi pada sintesis
berikutnya.
Gambar
5. Struktur tRNA
Sumber
: fungsi.web.id
D.
REPLIKASI DNA
Replikasi DNA dapat disebut sebagai peristiwa
pembentukan DNA. Ketika suatu sel membelah secara mitosis, tiap-tiap sel hasil
pembelahan mengandung DNA penuh dan identik seperti induknya. Dengan demikian,
DNA harus secara tepat direplikasi sebelum pembelahan dimulai. Replikasi DNA
dapat terjadi dengan adanya sintesis rantai nukleotida baru dari rantai
nukleotida lama. Proses komplementasi pasangan basa menghasilkan suatu molekul
DNA baru yang sama dengan molekul DNA lama sebagai cetakan dengan bantuan enzim
polimerase. Kemungkinan terjadinya replikasi dapat melalui tiga model yaitu :
1.
Model
semikonservatif
Pada model ini, dua rantai DNA lama terpisah dan
rantai baru disintesis dengan prinsip komplementasi pada masing-masing rantai
DNA lama tersebut.
2.
Model
konservatif
Pada model ini, dua rantai DNA lama akan tetap dan
tidak berubah, berfungsi sebagai cetakan untuk dua dua rantai DNA baru.
3.
Model despersif
Pada model ini, beberapa bagian dari kedua rantai
DNA lama digunakan sebagai cetakan untuk sintesis rantai DNA baru.
Gambar 6. Replikasi DNA
Sumber : thophick.blogspot.com
E.
SINTESIS PROTEIN
Sintesis protein merupakan proses pembentukan atau
pencetakan protein dalam sel. Secara garis besar, proses sintesis protein
dibagi menjadi 2 tahapan taitu transkripsi dan translasi.
1.
Transkripsi
Transkripsi adalah proses pembuatan (penyalinan) mRNA
dari DNA yang terjadi di dalam nukleus.
Tahapan ini merupakan proses awal sebelum translasi kode genetik menjadi
polipeptida atau protein. Proses transkripsi ini dibantu oleh enzim RNA polymerase.
Pada DNA memiliki 2 rantai (double helix)
dimana dalam proses ini hanya 1 rantai saja yang berfungsi sebagai template
(cetakan). Tahap transkripsi dapat dijabarkan menjadi 3 tahapan yakni inisiasi,
elongasi dan terminasi.
·
Inisiasi
Tahap transkripsi diawali dengan cara enzim RNA
polymerase melekat pada rantai DNA sehingga rantai bisa membuka. Setelah rantai
membuka, salah satu rantai DNA yang akan disalin (DNA template) mulai
mendapatkan basa nitrogen pasangannya. Proses ini diawali pada promotor DNA. Promoter
DNA merupakan daerah DNA sebagai tempat melekatnya RNA polymerase untuk memulai
transkripsi. Sehingga nantinya akan dihasilkan rantai komplemen. Rantai
komplemen inilah yang merupakan rantai mRNA. Pada transkripsi ini rantai DNA
yang bukan template tidak akan disalin menjadi mRNA karena hanya rantai DNA
template yang akan disalin menjadi mRNA.
Pada penyalinan rantai DNA menjadi rantai mRNA, basa
adenin (A) akan berkomplemen dengan urasil (U), basa timin (T) akan
berkomplemen dengan adenin (A), basa guanin (G) akan berkomplemen dengan sitosin
(C), dan basa sitosin (C) akan berkomplemen dengan guanin (G). Dalam hal ini
bisa dilihat bahwa adenin tidak berkomplemen dengan timin tetapi dengan urasil.
Hal ini dikarenakan basa timin hanya dimiliki oleh DNA saja. Pada mRNA tidak
memiliki timin akan tetapi memiliki basa nitrogen urasil (U).
·
Elongasi
Elongasi merupakan proses kelanjutan dari inisiasi. Proses
akan dilanjutkan yakni RNA polymerase akan bergerak sepanjang rantai DNA
sehingga semua basa nitrogen pada DNA (kode-kode pada DNA) selesei disalin
menjadi rantai mRNA. Dengan demikian akan terbentuk rantai mRNA yang panjang.
·
Terminasi
Terminasi adalah akhir dari proses transkripsi. Proses
penyalinan DNA menjadi mRNA akan diakhiri pada terminator DNA (stop). Setelah
selesai, mRNA yang terbentuk akan dilepaskan dan akan melalui beberapa proses
selanjutnya (ini hanya untuk sel eukariotik saja). mRNA yang telah terbentuk
ini tidak langsung ditransfer ke sitoplasma tetapi terdapat proses RNA splicing
yakni pemotongan dan penyambungan RNA. Pada awalnya gen terdiri atas 2 macam
kode yakni ekson dan intron ditranskripsi menghasilkan pre-mRNA karena masih
mengandung sekuens intron. Ekson merupakan kode yang dipakai sedangkan intron
merupakan kode yang tidak pakai dan akan dibuang. Selanjutnya terjadi proses
pemotongan intron dan penyambungan ekson. Sehingga akan terbentuklah mRNA yang
matang dan selanjutnya akan ditransfer ke sitoplasma untuk melalui tahap
selanjutnya yakni translasi di ribosom.
Gambar
7. Tahapan Transkripsi
Sumber
: www.iqbalali.com
Untuk sel prokariotik, mRNA yang telah terbentuk
tidak melalui proses selanjutnya untuk menghasilkan mRNA yang matang akan
tetapi langsung ke tahap translasi. Hal ini disebabkan sel prokariotik tidak
memiliki nukleus. Sehingga proses transkripsi dan translasi terjadi di
sitoplasma. Ini juga memungkinkan proses translasi akan berlangsung ketika
proses transkripsi masih berlangsung.
Gambar
8. Perbedaan proses transkripsi pada (a)
sel prokariotik (b) sel eukariotik
Sumber
: http://adzhar-arsyad.blogspot.co.id
2.
Translasi
Translasi merupakan proses pembuatan protein. Dalam
hal ini, mRNA yang telah ditansfer ke sitoplasma (tepatnya di ribosom) akan
segera diterjemahkan menjadi asam amino – asam amino yang akhirnya membentuk
protein. Di ribosom tersusun atas 40% rRNA dan 60% protein. Proses translasi
dapat dijabarkan menjadi 3 tahapan yaitu inisiasi, elongasi dan terminasi.
·
Inisiasi
Proses inisiasi merupakan proses pertama kali yang
terjadi ketika mRNA sampai di ribosom. Ribosom terdapat 2 jenis yakni ribosom
sub unit kecil dan ribosom sub unit besar. Ribosom sub unit kecil akan
mengikatkan diri pada mRNA sedangkan ribosom sub unit besar akan mengikat tRNA.
Dalam hal ini, mRNA sebagai kodon sedangkan tRNA sebagai antikodon. Kodon
merupakan gabungan dari 3 basa nitrogen. Antikodon merupakan komplemen dari
kodon. Pada bagian salah satu ujung tRNA membawa antikodon sedangkan ujung yang
lainnya membawa satu jenis asam amino tertentu dari sitoplasma. Asam amino yang
telah dibawa akan diaktifkan apabila antikodon yang dibawa tRNA menempel
(berikatan) dengan kodon pada mRNA. Proses inisiasi ini, akan diawali dengan
kodon start (kodon AUG), yang akan mengkode pembentukan asam amino metionin. Oleh
sebab itu, antikodon tRNA yang akan berpasangan dengan kodon start adalah UAC. Setelah
antikodon UAC menempel (berikatan) dengan kodon AUG maka asam amino pertama
yakni metionin akan terbaca. Asam amino metionin ini akan berada di ribosom dan
selanjutnya akan digabungkan dengan asam amino yang lainnya.
Gambar 9. Tahapan
inisiasi pada translasi
Sumber : http://dududth.blogspot.co.id
·
Elongasi
Elongasi merupakan proses kelanjutan dari inisiasi.
Setelah asam amino yang pertama tadi terbentuk maka akan dilanjutkan dengan
tahap pengaktifan asam amino melalui kodon demi kodon sehingga akan dihasilkan
asam amino satu semi satu. Beberapa asam amino yang telah aktif ini akan
dihubungkan dengan ikatan peptida sehingga membentuk polipeptida. Misalnya asam
amino kedua yang dibawa oleh tRNA adalah fenialanin dengan antikodonnya berupa
AAA. Dengan demikian maka antikodon AAA akan berikatan dengan kodon UUU pada
mRNA. Ini menyebabkan asam amino fenialanin menjadi aktif. Fenialanin ini akan
dihubungkan dengan metionin dengan ikatan peptida. Proses elongasi ini akan
terus berlanjut sehingga rantai polipeptida akan semakin panjang karena
banyaknya asam amino yang terbentuk.
Gambar 10. Tahapan
elongasi pada translasi
Sumber : http://dududth.blogspot.co.id
·
Terminasi
Terminasi merupakan proses akhir dari translasi.
Proses ini mulai terjadi ketika kodon yang terbaca adalah kodon-kodon yang
mengkode berhentinya sintesis protein. Kodon ini dinamakan kodon stop yang
terdiri dari kodon UAA, UAG, dan UGA. Ketika salah satu kodon-kodon tersebut
terbaca maka faktor pelepas akan memberhentikan proses sintesis protein. Proses
ini akan menghasilkan rantai asam amino yang sangat panjang (polipeptida).
Polipeptida dari hasil sintesis protein ini merupakan rantai protein primer.
Untuk dapat digunakan dalam tubuh, protein ini harus mengalami modifikasi
(pengolahan) terlebih dahulu. Proses modifikasi ini akan dilakukan di badan
golgi setelah polipeptida yang terbentuk ditransfer dari Retikulum endoplasma.
Gambar 11. Tahap
terminasi pada translasi
Sumber : http://dududth.blogspot.co.id
DAFTAR PUSTAKA
Adiantoro, Heru.
2010. Makalah Sintesa Protein (online),
(diakses 19 November 2015).
Alim, Tanri.
2012. Sintesis Protein dan Kode Genetik
(online),
(http://www.biologi-sel.com/2012/06/sintesis-protein-dan-kode-genetik.html?m=1,
diakses 22 November 2015)
Anonim. 2012. DNA (online), (https://www.google.com/url?sa=t&rct=
j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0CBwQFjAAahUKEwiE5_iC3JzJAhVLGY4KHfUiAvg&url=http%3A%2F%2Fweb.unair.ac.id%2Fadmin%2Ffile%2Ff_35969_dna2012.pdf&usg=AFQjCNGUNUVrn14rhsgmOgTofdNFavZfTQ&cad=rja,
diakses 19 November 2015)
Anonim. _____ . Proses Sintesis Protein (online), (http://www.scribd.com/mobile/doc/74111401/Proses-Sintesis-Protein,
diakses 20 November 2015)
Polapelo. 2015. Pengertian Protein (online), (http://www.konsultankolesterol.
com/pengertian-protein.html, diakses 19 November 2015)
Priyani, Nunuk.
2004. Struktur Kimia dari DNA (online),
(library.usu.ac.id/download/fmipa/biologi-nunuk2.pdf, diakses 21 November 2015)
Winda. 2015. Makalah Sintesis Protein (online), (http://dokumen.tips/documents/makalah-sintesis-protein.html,
diakses 22 November 2015)
Zakapedia. 2015.
Pengertian RNA, Fungsi, Struktur. Dan
Jenisnya (online),
(http://www.artikelsiana.com/2015/08/pengertian-rna-asam-ribonukleat-fungsi.html?m=1#,
diakses 21 November 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar